Hukuman larangan bermain dalam tiga pertandingan dan denda 25 juta yang harus dia bayar kepada Anang Ma'ruf didapat sutikno dari hasil keputusan Komisi Disiplin PSSI, namun Sutikno yang mengaku belum menerima keputusan dari Komdis PSSI ini menyatakan keberatan dan merasa tidak adil.
Sutikno sangat merasa tidak adil karena dirinya sudah meminta maaf kepada Anang Ma'ruf dan keluarganya dan juga mendapat kartu merah yang berarti harus absen dilaga berikutnya. "Lagi pula, kejadian itu kan di lapangan. Dalam pertandingan, apa pun bisa saja terjadi. Dan saya sama sekali tidak ada niat untuk mencederai lawan, Karena itu, jika saja benar komdis (komisi disiplin) menambah hukuman buat saya, ini jelas tidak adil. Apalagi saya harus membayar sejumlah uang seperti yang Anda sampaikan." kata Sutikno kepada GOAL.com.
Masih kata pemain asal Lamongan, Jawa Timur, berusia 24 tahun ini, cedera di lapangan adalah bagian dari risiko yang harus dijalani setiap pemain sepakbola.
Ia pun mengaku tak jarang mendapat perlakuan kasar dari pemain lain dalam pertandingan, namun dirinya menyadari hal itu merupakan konsekuensi yang harus diterima sebagai seorang pesepakbola.
Ditanya apakah dirinya akan menempuh jalur banding atas hukuman yang diberikan komisi hukum PSSI, Tikno (begitu sapaan akrabnya) memastikan hal tersebut karena menurutnya demi mendapatkan keadilan.
Seperti diberitakan, selain diwajibkan membayar denda kepada pemain Persebaya Surabaya Anang Ma'ruf sebesar Rp25 juta, Sutikno juga dihukum tiga pertandingan tidak boleh membela klubnya.
Hal tersebut sebagai buntut tekling keras yang dilakukannya terhadap Anang Ma'ruf saat bentrok di laga lanjutan Superliga, yang membuat winger Persebaya itu dilarikan ke rumah sakit akibat cedera disposisi tulang sikut.
Ditempat lain, Manajer Persitara Jakarta Utara Hary Ruswanto menolak berkomentar seputar keputusan komdis PSSI, yang memberikan hukuman tambahan kepada pemainnya, Sutikno.
Menurut Hary, penolakan itu lebih karena hingga saat ini pihaknya belum menerima salinan putusan komisi hukum otoritas sepakbola nasional tersebut.
"Kalau hanya info dari teman-teman wartawan, saya tidak mau menanggapi, karena putusan resminya seperti apa belum kami terima," kata Hary kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/11).
"Saya bukan tidak percaya kepada teman-teman wartawan. Tapi mekanismenya memang seperti itu. Kami baru akan mengambil sikap setelah menerima putusan tersebut."
Ditanya langkah yang akan ditempuh sekiranya putusan dari komdis itu diterima, Hary yang sudah lima tahun menjadi pengurus Persitara itu menegaskan tidak ingin berandai-andai.
Meski demikian, ia menyatakan bakal menempuh jalur banding untuk mendapatkan keadilan, jika saja ada putusan komdis yang dinilainya merugikan.
Ingin Update informasi AC Milan dan Persipura langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda disini.
0 komentar:
Posting Komentar
Trims karena sudah bersedia meluangkan waktu untuk berkomentar di blog saya (Tapi yang SOPAN yach, dan JANGAN melakukan Spaming)